Senin, 13 Februari 2012

Kopi juga mempengaruhi hormon wanita

Perubahan hormon terkait dengan gangguan kesehatan seperti endometriosis, kanker payudara.

 

Secangkir kopi di awal hari yang sibuk atau saat sedang bersantai di sore hari memberi suntikan semangat bagi penikmatnya. Di balik sensasinya, minuman ini ternyata memengaruhi hormon wanita.

Naik-turunnya hormon pada wanita usia subur juga sangat tergantung pada etnis wanita bersangkutan. Para ilmuwan menemukan wanita Asia yang mengonsumsi 200 miligram (mg) kafein atau dua cangkir kopi sehari, memiliki level estrogen yang setara dengan tingkat konsumsi kafein dua wanita Amerika.

Namun, wanita berkulit putih yang mengonsumsi 200 mg kafein memiliki tingkat estrogen sedikit lebih rendah daripada mereka minum kopi kurang dua cangkir. Sementara itu, wanita berkulit gelap hanya sedikit mengalami perubahan setelah minum kopi.

Tim dari University of Utah, mempelajari lebih dari 250 wanita antara tahun 2005 dan 2007. Mereka menemukan bahwa sumber kafein bisa mengubah kadar hormon pada tubuh wanita. Wanita yang mengasup kafein dari minuman bersoda atau teh hijau memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi di antara wanita beretnis sama.

Meskipun begitu, perubahan ini tampaknya tidak memengaruhi ovulasi di antara wanita. Sebagian besar peserta dalam penelitian memiliki siklus menstruasi antara satu hingga tiga pekan. Para penulis mencatat informasi ini lebih tepat menggambarkan hubungan antara kafein dan hormon daripada studi sebelumnya.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein di kalangan wanita usia subur berefek pada kadar estrogen," kata Dr Enrique Schisterman, dari Institut Kesehatan Nasional, tempat studi dilakukan.

Dia menyebut, "Dalam jangka pendek, variasi kadar estrogen di antara kelompok yang berbeda tidak muncul."

Namun, Dr Schisterman menambahkan, ada variasi level estrogen yang terkait dengan berbagai gangguan pada wanita seperti endometriosis, osteoporosis, endometrium, kanker payudara, dan kanker ovarium dalam jangka panjang.

"Konsumsi kafein dalam jangka panjang berpotensi memengaruhi kadar estrogen. Masuk akal jika mengamati konsumsi kafein untuk memahami gangguan ini," ujarnya.

Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam American Journal of Clinical Nutrition. (art)

Sumber;VIVA NEWS  

0 komentar:

Posting Komentar

Roma