Beberapa kondisi medis memang bisa menyebabkan rendahnya kualitas sperma, namun faktor lingkungan juga berpengaruh. Apa sajakah?
1. Kegemukan
Bobot
tubuh berlebih tidak hanya memengaruhi jumlah sel sperma tapi juga
meningkatkan kerusakan sel seperma. Menurut penelitian dari Harvard
University, hal itu disebabkan karena kelebihan lemak bisa mengurangi
kadar hormon testosteron dan meningkatkan estradiol, hormon seks wanita.
2. Obat impotensi
Meski
pria berusia lanjut merupakan target obat disfungsi ereksi, kini makin
banyak saja pria berusia muda yang ikut mengonsumsi pil biru dan
sejenisnya tanpa resep dokter. Padahal hasil riset yang dilakukan di
Inggris menemukan obat disfungsi ereksi seperti Viagra, Levitra dan
Cialis bisa merusak kepala sperma sehingga sperma makin sulit untuk
melakukan penetrasi ke dalam sel telur dan memulai pembelahan sel.
3. Kekurangan zinc
Sebuah
studi menemukan kadar zinc pada pria yang subur lebih tinggi dibanding
pada pria yang infertil. Para ahli menyebutkan zinc berperan untuk
melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel sperma. Penuhi kebutuhan
akan zinc melalui sereal, multivitamin atau konsumsi daging.
4. Radiasi ponsel
Peneliti
dari Cleveland Clinic menemukan makin sering pria menggunakan
ponselnya, makin rendah jumlah sperma yang dihasilkannya. Penelitian
terpisah yang dilakukan tim dari Australia menemukan sebabnya. Frekuensi
1,8 gigahertz yang dipakai dalam ponsel akan meningkatkan jumlah
radikal bebas yang bisa merusak sel sperma dan mengurangi kemampuan
gerak sperma.
5. Kurang asupan serat
Tim
dari University of California menemukan pria yang kekurangan asam
folat, memiliki sperma dengan jumlah kromosom yang salah 20 persen lebih
tinggi dibanding pria yang cukup akan asam folat. Sumber terbaik asam
folat adalah sayuran hijau, seperti bayam, asparagus, dan lain
sebagainya.
6. Merokok
Kebiasaan
merokok bukan hanya menyebabkan penyakit kronis, namun juga memengaruhi
jumlah dan kualitas sperma. Para ahli percaya, saat merokok tubuh kita
akan dibanjiri oleh radikal bebas. Bukan cuma menyebabkan sel kanker,
hal ini juga akan memicu kerusakan DNA pada sperma.
7. Depresi
Para
ahli dari Cornell University mengungkapkan, seorang pria yang
mengonsumsi obat antidepresan beresiko tinggi mengalami kerusakan DNA
pada spermanya. Kerusakan DNA tersebut akan menyebabkan berkurangnya
kesuburan dan meningkatkan risiko cacat pada janin
0 komentar:
Posting Komentar